Senin, 30 Maret 2015

Foto P2KK UMM


Dalam program pembentukan kepribadian dan kepemimpinan ( P2KK), menyisakan banyak kenangan indah yang mungkin tak sempat kami abadikan secara keseluruhan.Nah, berikut ini adalah beberapa foto yang kami ambil kala mengikuti kegiatan itu :  



















































Thanks for coming yaa guys :D

Read More

Kenangan Indah P2KK Universitas Muhammadiyah Malang


Kala itu matahari menyambut pagi ku dengan begitu cerah, menjanjikan secercah harapan indah dibaliknya. Bersamaan dengan itu alarm hpku pun berdering , membuyarkan lamunanku akan kegiatan saat itu.





Disanalah aku mengikutinya, dalam keramaian , ditengah kebisingan  aku memulainya. “ P2KK ” , demikian mereka menyebutnya.

Hari itu masih kuingat, tepat 2 February 2015 jam 8 pagi sambutan pembukaan mulai meggema , merekapun mulai sibuk dengannya.  Aku dan kawan-kawan yang lain mendengar sambutan itu , sesekali kulihat pancaran kelelahan dari mata mereka .“Ahh…. Sudahlah, ini akan baik-baik saja ” Ujarku kala itu.

Disana aku merasakan waktu seakan lama berlalu, tak jarang kawan-kawanku berkeluh kesah akan keadaan saat itu. “Hah ... Kapan pulang nihh , udah kaya penjara banget nih disini “ begitu katanya.
Memang , kegiatan kampus yang diwajibkan untuk setiap mahasiswa itu benar-benar mendidik, membimbing serta mengajarkan kedisiplinan yang tinggi.

Makan gak boleh telat, bangun jam 3 pagi, satu kamar  6 anak,  mandinya pun gantian. Al hasil bagi sebagian kawanku yang belum terbiasa, sangatlah susah untuk beradaptasi dengan kegiatannya.

Oh iya hampir lupa, aku sendiri adalah mahasiswa Teknik Informatika asal Bima, Nusa Tenggara Barat. Teman-teman biasanya menyapaku dengan sebutan Imam dan ada juga yang menyapaku dengan sebutan Kapten. “ Lahh iyaa akukan jadi kapten kelas saat itu” Heheh.

Hari demi hari aku lalui dengan sedikit rasa jenuh, “ bosan sih,  gak ada hiburan soalnya”. Saat itu pemateri kembali datang menyampaikan materi seperti biasanya. Penjelasan demi penjelasan dipaparkannya kepada kami yang sedari tadi memperhatikan dan mencatat apa yang disampaikannya.

Namun ada satu yang menyita perhatianku kala itu,  ada salah seorang temanku yang sampai  terkantuk-kantuk mendengarkan materi dari dosennya, mana belum boleh tidur lagi. “Hadehh … kasian jugaa dia, heheh” ujarku dalam hati. Akhirnya semua kegiatan hari itu pun selsai, sebagian dari kami tertawa kegirangan dan sebagian juga langsung menuju kamarnya.

Lagi-lagi , tepat jam 3 pagi kami dibangunkan kembali dengan suara ketukan dipintu, kebetulan saat itu kasurkulah yang paling dekat dengan pintu, “Tok tok tokk …Bangun bangun …” suara yang kudengar dari arah pintu malam itu. Tak menunggu waktu lama , aku segera membuka pintunya . “ Cepat bangunin yang lain, sudah waktunya Tahajjudan nih .. “ kata salah seorang trainer yang tidak kukenal itu. “Ohh.. Iyaa mas ” lanjutku.

Akhirnya kami melakukan segala kegiatannya sampai pagi, mulai dari Sholat bersama, taddarusan , kajian Islam hingga diskusi yang menyangkut berbagai hal.

Segar sekali rasanya, ketika usai mandi pagi itu. Dan iya, hingar binger suara penuh semangat mewarnai hariku pada kala itu , Kamis 4 February 2015. “Lah iyaa , hari itukan semua kelas menampilkan yel-yel kebaggaanya.

Aku dan kawan-kawanku sendiri menjadi bagian dari kelas Muhammad Abduh. Dengan sedikit bekal ilmu agama yang aku pelajari semasa SMA dulu, aku menjadi salah satu mahasiswa yang aktif, aktif bertanya , berpendapat , juga dalam hal penyelesaian masalah.

Ini semua bukan tanpa bukti loh yaa … Pasalnya pada hari pengumuman mahasiswa  terbaik di P2KK se-angkatanku, toh aku yang menjadi peserta terbaiknya. Senang, terharu, bangga tak dapat kubedakan  kala itu. “Saking senangnya loh yahh…” Hehhe.

Bangga sekali rasanya ketika nama ku dipanggil tuk mewakili aspirasi kawan-kawanku yang lain tentang P2KK ini, dengan sedikit kepercayaan diri aku memulai pidato singkat didepan ratusan mahasiswa yang lain. Kata demi kata aku sampaikan dengan telaten dan mantap sehingga tak jarang kulihat tepukan serta teriakan semangat dari kawan-kawanku yang menyaksikannya. “Hah.. Ternyata P2KK menyenangkan yahh… hehe ”tawa kecilku kala itu.



Bersamaan dengan itu pula, upacara penutupannya juga dilaksanakan. Arahan dari bapak Dekan menjadi akhir dari acara penutup P2KK angkatanku saat itu.

“I feel free .. yeehh ” tawa salah seorang kawanku dengan penuh girangnya. Setelah berjabat tangan, berpelukan dan berfoto bersama akhirnya kamipun pulang dengan ditemani sedikit rintik hujan yang menambah rasa senang, rindu akan kosan juga berat hati meninggalkan P2KK.

Oh iya , sampai sekarangpun kami masih tetap berhubungan dan saling memberi kabar  dan kadang juga keluar untuk makan bareng. Sama kelasku sendiri tentunya.


Sungguh pengalaman yang sangat mengesankan :D




Read More

Jumat, 20 Maret 2015

MAKALAH TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER



KATA PENGANTAR


            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah dengan judul “Pendidikan Karakter (Character Building) ”  ini tepat pada waktuya.
            Ucapan terimakasih kami ucapkan kepada Allah SWT juga pada orang tua yang selalu memberikan dukungan serta doa dalam penyusunan makalah ini.
            Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun  makalah ini. Oleh karena itu,  kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan  terima kasih.




Malang , 13 Februari 2015


                                                                                                                        Imam Hidayat





BAB I

PENDAHULUAN


1.1.            Latar Belakang
Dewasa ini pemerintah sudah merencanakan serta sudah mengupayakan dalam setiap proses pembelajaran harus disisipi pembelajaran karakter agar kelak tercipta generasi-generasi bangsa yang bermartabat.
Hal ini sesuai dengan visi dan misi bangsa Indonesia pada masa mendatang yang telah termuat dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara yaitu mewujudkan sistem dan iklim pendidikan nasional yang demokratis dan bermutu guna memperteguh akhlak mulia, kreatif, inovatif, berwawasan kebangsaan, cerdas, sehat, berdisplin dan bertanggung jawab, berketerampilan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mengembangkan kualitas manusia Indonesia.
Terlihat dengan jelas GBHN mengamanatkan tentang arah kebijakan dibidang pendidikan diantaranya yaitu meningkatkan kemampuan akademik dan profesional serta meningkatkan jaminan kesejahteraan tenaga kependidikan,  sehingga tenaga pendidik mampu berfungsi secara optimal terutama dalam peningkatan watak atau karakter pendidik dan budi pekerti.

1.2 Rumusan Masalah

1.      Apakah pengertian pendidikan karakter ?
2.      Apakah tujuan dan prinsip pendidikan karakter?
3.      Bagaimana contoh program pendidikan karakter?
4.      Bagaimana peran pendidikan karakter untuk kemajuan bangsa?

1.3                   Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini :

1.      Untuk mengetahui pengertian pendidikan karakter
2.      Untuk mengetahui tujuan, prinsip dan segala yang berkaitan dengan pendidikan karakter
3.      Untuk memenuhi Tugas peserta terbaik P2KK tiap angkatan. 

BAB II

PEMBAHASAN


2.1               Pengertian Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter adalah suatu upaya baru yang dicanangkan pemerintah guna meraih dan menghasilkan generasi-genarasi masa depan yang prestatif dan berbudi luhur. Pendidikan karakter berasal dari dua suku kata , pendidikan dan karakter.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan adalah suatu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan dan didikan. Sedangkan istilah karakter secara harfiah berasal dari bahasa Latin “charakter”, ialah sifat batin manusia yg mempengaruhi segenap pikiran dan tingkah laku, seperti watak, tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian atau akhlak yang menjadi ciri khas seseorang.
Maka,  pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan
adat istiadat.

2.2               Pendidikan Karakter dalam Berbagai Pandangan.
Adapun beberapa pandangan tentang pendidikan karakter :
Ø   Ki Hadjar Dewantara pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan tubuh anak, dalam Taman Siswa tidak boleh dipisahkan bagian-bagian itu agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik selaras dengan dunianya.
Ø   Karakter  sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan  Negara, Suyanto (2009).
 
2.3               Tujuandan Prinsip Pendidikan Karakter

2.3.1    Tujuan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). 
Adapun tujuan dari Pendidikan Karakter diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan Warga Negara yang memiliki nilai-nilai pancasila
  2. Mengembangkan Kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan pancasila
  3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa
  4. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan dan
  5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.

Secara singkatnya pendidikan karakter bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki kemampuan, kemauan,dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan.
Pendidikan Karakter juga bertujuan meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang sesuai dengan standar kompetensi kelulusan.


2.3.2        Prinsip Pendidikan Karakter
Character Education Quality Standards merekomendaikan beberapa prinsip untuk mewujudkan pendidikan karakter yang efektif, sebagai berikut:
1.      Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter.
2.      Mengidentifikasikan karakter secara komprehensif supaya mencakup pemikiran, perasaan dan perilaku.
3.      Mengguanakan pendekatan yang tajam, proaktif dan efektif untuk membangun karakter.
4.      Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian.
5.      Memberi kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan perilaku yang baik.
6.      Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang menghargai semua siswa, membangun karakter mereka dan membantu mereka untuk sukses.
7.      Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri para siswa.
8.      Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter yang setia kepada nilai dasar yang sama.
9.      Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan siswa.

2.4      Contoh Program Pendidikan Karakter

2.4.1 Lingkungan Sekolah

Training Guru
Program Bimbingan Mental

 

2.4.2  Lingkungan Keluarga.


Membangun karakter harus dimulai sejak usia dini , jadi seorang anak harus benar-benar dibimbing dan dibina oleh lingkungan keluarganya sebaik mungkin.. Seperti kata pepatah bergaul dengan penjual minyak wangi akan ikut wangi, bergaul dengan penjual ikan akan ikut amis. Seperti itulah, lingkunganbaik dan sehat akan menumbuhkan karaktersehat dan baik, begitu pula sebaliknya. 
2.5      Pendidikan Karakter yang Berhasil

Apabila Pendidikan Karakter yang diajarkan berhasil diserap dan terima oleh pesrta didik , maka hasil yang dapat diraih :

1.      Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja.
2.      Memahami kekurangan dan kelebihan dirisendiri.
3.      Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas.
4.      Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup nasional.
5.      .Menunjukkan sikap percaya diri.
6.      Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis, kritis,dankreatif.
7.      Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif.
8.      Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
9.      Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
           



BAB III 

PENUTUP


3.1              Simpulan
Pendidikan karakter merupakan upaya-upaya yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis untuk membantu peserta didik memahami nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadatyang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). 

3.2             Saran
Pendidikan karakter harus dilakukan secara menyeluruh. Pembentukan karakter harus dimulai sedini mungkin, orangtua harus mampu mendidik dan membina anak-anaknya, agar kelak menjadi generasi penerus yang dapat membanggakan bangsa dan Negara. Pendidikan karakter juga harus tetap diterapkan dalam lingkungan sekolah , jadi para guru dan para pendidik harus mampu mengajarkan dan membina cikal bakal pemimpin Indonesia di masa mendatang.




DAFTAR PUSTAKA


Kamus Besar Bahasa Indonesia. “ Arti Pendidikan dan Karakter”.  11 Februari 2015.
Liyuwanadefi, Shentia.”Makalah Pendidikan Karakter”.11 Februari 2015
Mukti, Sonia Nurul.”Makalah pendidikan karakter”. 11 Februari 2015



Read More